CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Jumat, 30 Mei 2008

Menyimpan Magazin dengan Film

Kamera Film atau motion picture camera dipakai untuk memotret gambar satu persatu dengan kecepatan yang teratur. Pemotretan yang dimaksud mempunyai prosedural sama dengan cara yang dilakukan oleh kamera still foto. Perbedaannya adalah pada hasil di mana foto dilihat sebagai barang cetakan tapi dalam bentuk proyeksi ke layar.

Pemotretan dengan kecepatan teratur diberdayakan untuk proyeksi. Misalnya gambar bergerk normal jika dipotret sebanyak 24 gambar per detik. Jika kurang atau lebih kecepatannya yang didapat adalah gerak tak normal.

Gambar yang diputar berurutan menghasilkan ilusi akibat kerja kamera yang pada prinsipnya berhubungan dengan persistence of vision dan intermittent movement.

Pilih menu berikut untuk mengerti bagaimana prinsip kerja kamera film:

A. Prinsip Kerja
B. Intermittent Movement
C. Persistence of Vision



A. Prinsip Kerja

Prinsip kerja kamera film itu dibangun oleh mekanisme yang disebut intermittent movement. Sebelumnya perlu dijelaskan beberapa pengertian menyangkut bagian dari mekanisme agar lebih mudah mengetahui prinsip kerja kamera film.

Berikut adalah penjelasan tentang tentang:

1. Shutter
2. Claw, dan
3. Baterai

1. Shutter

Shutter kamera film berfungsi untuk menutup dan membuka lubang masuk cahaya ke film yang dihadapkan ke aperture atau camera gate.

Karena fungsinya itu, shutter umumnya berbentuk busur berporos untuk melakukan rotasi. Karena itu disebut rotating disk dengan cut out 180 derajat.

Pelaksanaan fungsi terjadi sewaktu berputar. Ketika membuka film dicahayai dan ketika menutup film berganti.

Karena itu perlu dijelaskan fungsi komponen lain claw yang akan dijelaskan lebih lanjut.

2. Pull Down Claw

Claw atau pull down claw berfungsi untuk menarik film dari dan ke camera gate. Proses kerjanya unik karena bekerja ketika shutter menutup sehingga film yang sudah dicahayai dan fil baru tidak terkena sinar.

Film yang mendapat giliran dicahayai ditekan oleh pasak pengerat lalu mengendur ketika shutter menutup kemudian dikait oleh claw.

Cara kerja pull down claw adalah mengait frame film pada sprocketnya seperti cara burung pelatuk.

3. Baterai

Sumber daya yang menggerakkan kamera film adalah listrik yang diubah menjadi arus searah. Fungsi itu diambil alih baterai karena lebih mudah membawanya.


B. Intermittent Movement

Pengertian Intermittent Movement dibangun oleh diantaranya seperti dijelaskan dalam prinsip kerja tadi, dan:
1. Frame
2. Perforasi/Sprocket
3. Magazin
4. Loop, serta
5. Pilot pin.

1. Frame
Sifat intermittent movement berhubungan dengan framing yang dilakukan oleh aperture. Setiap kamera membuat frame sesuai ukurannya. Frame motion picture yang umum adalah 35 mm dan 16 mm. Untuk pemakainan khusus ada yang berukuran 8 mm dan 70 mm.

2. Sprocket
Sprocket atau perforasi adalah lubang-lubang di tepi frame yang berguna untuk sangkutan claw ketika bekerja menarik film.

3. Magazin
Magazin adalah tempat menyimpan film. Prinsipnya mengambil tugas darkroom. Film aman di dalamnya. Magazin memasok dan menyimpan film setelah dicahayai.

4. Loop
Bila kita memasang film di proyektor, dianjurkan membuat loop agar tarikan film lentur. Nampaknya hal ini disebabkan ketika memasang film ke camera gate dengan cara yang sama. Jadi agar film lentur ditarik dari magazin maka looping mutlak berlakunya.

5. Pilot Pin
Pilot Pin atau registration pin adalah alat yang bertugas mengarahkan film yang akan dicahayai dengan bekerjasama dengan claw.

Perlu diingat bahwa bila semua komponen yang disebut di atas dimiliki oleh semua jenis kamera, tapi untuk pilot pin hanya beberapa jenis saja yang menggunakannya. Pada dasarnya, tanpa pin, film akan bergerak menurut azas intermittent.

Sayangnya bila ada kecerobohan ketika looping maka film tanpa pilot akan berputar terus sampai kusut.

C. Persitence of Vision
Akhirnya pengertian terhadap persistence of vision dibangun oleh sifat motion picture atau bioskop. Maksudnya, seperti menonton film, adapun gambar yang sampai di mata adalah gambar yang sudah tergulung di rel karena sudah tinggal kesan akibat diilusikan oleh proyeksi.

Fenomena ini terjadi karena cepatnya frame berganti (1/50 detik) mengakibatnya memori lama yang tersimpan diotak belum hilang muncul memori baru sudah menggantikannya, sehingga persambungan frame tidak lagi dapat dilihat mata.

Senin, 26 Mei 2008

JENIS-JENIS FILM

FILM DOCUMENTER

Film Dokumenter (Documentary Film)Dokumenter menyajikan realita melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan. Namun harus diakui, film dokumenter tak pernah lepas dari tujuan penyebaran informasi, pendidikan dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu. Intinya film dokumenter tetap berpijak pada hal-hal senyata mungkin. Seiring dengan perjalanan waktu, muncul berbagai aliran dari film dokumenter misalnya dokudrama (docudrama). Dalam dokudrama, terjadi reduksi realita demi tujuan-tujuan estetis, agar gambar dan cerita menjadi lebih menarik. Sekalipun demikian, jarak antara kenyataan dan hasil yang tersaji lewat dokudrama biasanya tak berbeda jauh. Dalam dokudrama, realita tetap jadi pakem pegangan

FILM PENDEK

Film Cerita Pendek (Short Film)Durasi film cerita pendek biasanya di bawah 60 menit. Di banyak Negara seperti Jerman, Australia, Kanada dan Amerika Serikat, film cerita pendek dijadikan laboratorium eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang/sekelompok orang untuk kemudian memproduksi film cerita panjang. Jenis film ini banyak dihasilkan oleh para mahasiswa jurusan film atau orang/kelompok yang menyukai dunia film dan ingin berlatih membuat film dengan baik. Sekalipun demikian, ada juga yang memang mengkhususkan diri untuk memproduksi film pendek, umumnya hasil produksi ini dipasok ke rumah-rumah produksi atau saluran televisi.Film Cerita Panjang (Feature – Length Film)Film dengan durasi lebih dari 60 menit lazimnya berdurasi 90-100 menit. Film yang diputar di bioskop umunya termasuk dalam kelompok ini. Beberapa film, misalnya Dances With Wolves, bahkan berdurasi lebih 120 menit. Film-film produksi India rata-rata berdurasi hingga 180 menit

IKLAN TELEVISI

Iklan Televisi (TV Commercial) Film ini diproduksi untuk Kepentingan penyebaran informasi, baik tentang produk (iklan produk) maupun layanan masyarakat (iklan layanan masyarakat atau public service announcement/PSA). Iklan produk biasanya menampilkan produk yang diiklankan ‘secara eksplisit’, artinya ada stimulus audio-visual yang jelas tentang suatu produk tersebut. Sedangkan iklan produk terhadap fenomena sosial yang diangkat sebagai topik iklan tersebut. Sedangkan iklan layanan masyarakat menginformasikan kepedulian produsen suatu produk terhadap fenomena sosial yang diangkat sebagai topik iklan tersebut. Dengan demikian, iklan layanan masyarakat umumnya menampilkan produk secara implisit.

PROGAM TELEVISI

Program Televisi (T V Programme)Program ini diproduksi untuk konsumsi pemirsa televisi. Secara umum, program televisi dibagi menjadi dua jenis yakni cerita dan non cerita. Jenis cerita ini terbagi menjadi dua kelompok yakni kelompok fiksi dan kelompok non fiksi. Kelompok fiksi memproduksi film serial (TV series), film televisi/FTV (popular lewat saluran televisi SCTV) dan film pendidikan, film dokumenter atau profil tokoh dari daerah tertentu. Sedangkan program non cerita sendiri menggarap variety show, TV quiz, talkshow dan liputan/ berita.

VIDEO KLIP

Video Klip (Music Video) Sejatinya video klip adalah sarana bagi para produser musik untuk memasarkan produknya lewat medium televisi. Dipopulerkan pertama kali lewat saluran televisi MTV 1981. Di Indonesia, video klip ini sendiri kemudian berkembang sebagai bisnis yang menggiurkan seiring dengan pertumbuhan televisi swasta. Akhirnya video klip tumbuh sebagai aliran dan industry tersendiri. Beberapa rumah produksi mantap memilih video klip menjadi bisnis utama (core business) mereka. Di Indonesia, tak kurang dari 60 video klip diproduksi tiap tahunnya. (Heru Effendy, Membuat Fim itu Gampang)

Artikel ini dikutip dari: Yoki Yosanto.com

JENIS-JENIS FILM

FILM DOCUMENTER

Film Dokumenter (Documentary Film)Dokumenter menyajikan realita melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan. Namun harus diakui, film dokumenter tak pernah lepas dari tujuan penyebaran informasi, pendidikan dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu. Intinya film dokumenter tetap berpijak pada hal-hal senyata mungkin. Seiring dengan perjalanan waktu, muncul berbagai aliran dari film dokumenter misalnya dokudrama (docudrama). Dalam dokudrama, terjadi reduksi realita demi tujuan-tujuan estetis, agar gambar dan cerita menjadi lebih menarik. Sekalipun demikian, jarak antara kenyataan dan hasil yang tersaji lewat dokudrama biasanya tak berbeda jauh. Dalam dokudrama, realita tetap jadi pakem pegangan

FILM PENDEK

Film Cerita Pendek (Short Film)Durasi film cerita pendek biasanya di bawah 60 menit. Di banyak Negara seperti Jerman, Australia, Kanada dan Amerika Serikat, film cerita pendek dijadikan laboratorium eksperimen dan batu loncatan bagi seseorang/sekelompok orang untuk kemudian memproduksi film cerita panjang. Jenis film ini banyak dihasilkan oleh para mahasiswa jurusan film atau orang/kelompok yang menyukai dunia film dan ingin berlatih membuat film dengan baik. Sekalipun demikian, ada juga yang memang mengkhususkan diri untuk memproduksi film pendek, umumnya hasil produksi ini dipasok ke rumah-rumah produksi atau saluran televisi.Film Cerita Panjang (Feature – Length Film)Film dengan durasi lebih dari 60 menit lazimnya berdurasi 90-100 menit. Film yang diputar di bioskop umunya termasuk dalam kelompok ini. Beberapa film, misalnya Dances With Wolves, bahkan berdurasi lebih 120 menit. Film-film produksi India rata-rata berdurasi hingga 180 menit

IKLAN TELEVISI

Iklan Televisi (TV Commercial) Film ini diproduksi untuk Kepentingan penyebaran informasi, baik tentang produk (iklan produk) maupun layanan masyarakat (iklan layanan masyarakat atau public service announcement/PSA). Iklan produk biasanya menampilkan produk yang diiklankan ‘secara eksplisit’, artinya ada stimulus audio-visual yang jelas tentang suatu produk tersebut. Sedangkan iklan produk terhadap fenomena sosial yang diangkat sebagai topik iklan tersebut. Sedangkan iklan layanan masyarakat menginformasikan kepedulian produsen suatu produk terhadap fenomena sosial yang diangkat sebagai topik iklan tersebut. Dengan demikian, iklan layanan masyarakat umumnya menampilkan produk secara implisit.

PROGAM TELEVISI

Program Televisi (T V Programme)Program ini diproduksi untuk konsumsi pemirsa televisi. Secara umum, program televisi dibagi menjadi dua jenis yakni cerita dan non cerita. Jenis cerita ini terbagi menjadi dua kelompok yakni kelompok fiksi dan kelompok non fiksi. Kelompok fiksi memproduksi film serial (TV series), film televisi/FTV (popular lewat saluran televisi SCTV) dan film pendidikan, film dokumenter atau profil tokoh dari daerah tertentu. Sedangkan program non cerita sendiri menggarap variety show, TV quiz, talkshow dan liputan/ berita.

VIDEO KLIP

Video Klip (Music Video) Sejatinya video klip adalah sarana bagi para produser musik untuk memasarkan produknya lewat medium televisi. Dipopulerkan pertama kali lewat saluran televisi MTV 1981. Di Indonesia, video klip ini sendiri kemudian berkembang sebagai bisnis yang menggiurkan seiring dengan pertumbuhan televisi swasta. Akhirnya video klip tumbuh sebagai aliran dan industry tersendiri. Beberapa rumah produksi mantap memilih video klip menjadi bisnis utama (core business) mereka. Di Indonesia, tak kurang dari 60 video klip diproduksi tiap tahunnya. (Heru Effendy, Membuat Fim itu Gampang)

Artikel ini dikutip dari: Yoki Yosanto.com

TUGAS PAK MOKO

Cara Mengoperasikan kamera Panasonic MD10000 adl
-Buka penutup lensa
-geser tombol On
-Masukan Kaset Mini DV
-Tekan tombol record untuk melakukan kegiatan Shoot (merekam)
Bisa menggunakan LCD atau manual.Tp kalau Menggunakan LCD baterai cepat habis.
-Gunakan Zoom
Zoom out untuk memperbesar gambar(obyek)
Zoom in untuk menjauhkan gambar (obyek)
1. Menu yang terdapat di kamera Panasonic MD 10000 adalah :
-Basic
-Advance
-Set Up
-Language

2. Cara membersihkan head kamera
bisa dengan kaset cleaning atau juga bisa dengan semprot.
-masukan kaset cleaning dengan cara yang sama saat memasukan kaset MD.
-Di dekat menu ada sebuah tombol( VCR),tekan ke bawah.
-Putar kaset tersebut dengan play atau de rewind dulu dan di play 2 kali.
-setelah selesai atau head sudah bersih,keluarkan kaset cleaningnya.
supaya tidak cepat rusak,head kamera harus rutin di bersihkan.

3. di kamera panasonic MD10000 ada 2 buah zoom.
letaknya yang satudi atas (pegangan atas)
dan satunya lagi di samping(dekat tempat kaset)
dan setiap zoomnya terdiri atas:
1. Zoom In = Memperbesar gambar
2. Zoom out = Memperkecil gambar

4.Ada 4 konektor pada kamera Panasonic MD10000
-DV
-S-Video out
-L-Audio-R
-out

5.cara memasukan kaset Mini DV yang Benar:
-Tekan tombol kecil(push) yang berada diatas kotak tempat kaset sebelah kanan kamera
-Tunggu sampai kotak didalam terangkat dan terbuka
-Masukkan kaset dengan hati hati jangan sampai terbalik
-Tekan atau Dorong kotak kecil,tempat memasukan kaset MD tadi
- dan tunggu sampai turun
-Tutup kembali

Sabtu, 24 Mei 2008

JENIS-JENIS KAMERA

Media rekaman handy camera berformat analog (VHS) merekam sinyal gambar dan suara di jalur analog pita video. Karena itu setiap kali dikopi di pita lain akan berkurang mutu gambar dan suaranya. Agar anda dapat membedakan kamera dan hasil kamera yang dipakai di sini diberikan beberapa macam jenisnya, antar lain:
a. VHS Standarb. VHS Superc. Video-8d. Video-Hi8
a. Handy Camera VHS Standar
Sebutan VHS Standar disebabkan oleh kesamaannya dengan alat perekam biasa yang disebut VCR dan dapat diputar dari sana setelah digunakan shoting. Karena kehalusan gambarnya dibangun 250 garis mendatar, harganya murah dan mudah didapat.
b. Handy Camera VHS Super
Kehalusan gambar VHS Super adalah 400 garis mendatar. Pita rekamannya tidak bisa diputar dari VCR karena kamera itu sendiri dapat disambung ke TV untuk melihat gambar dan suaranya.

c. Handy Camera Video-8
Yang tergolong ke format analog tapi dengan pita kasety kecil seukuran kaset lagu disebut Video-8 atau berukuran 8 milimeter.
Mutu gambar dan suaranya lebih bagus dari jenis VHS.


d. Handy Camera Video-Hi8
Demikian juga jenis kamera untuk format Video Hi-8 yang nyaris sama dengan Video-8 kecuali disebabkan kehalusan gambar dan mutu suaranya yang lebih tinggi.


2. Format Digital
Kamera berformat digital berbeda jauh dengan kamera berformat analog. Pengertian digital berhubungan dengan reproduksi gambar dan suara yang tak berubah dan dapat disimpan di komputer. Hubungannya dengan komputer menjadikannya mudah dalam penyuntingan dan penyiaran melalui web. Mutu gambar dan suaranya mencapai 500 garis mendatar.
Anda dapat mengetahui beberapa macam jenis kamera berformat digital, antara lain:
a. Mini DVb. Digital 8c. DVD
a. Handy Camera Mini DV
Kamera dengan format digital Mini DV nampaknya dikembangkan pertama kali untuk memenuhi keperluan pengguna personal computer terutama untuk mengambil gambar diam. Namun perkembangannya lebih terasa menyempurnakan hasil serupa yang dapat disajikan kamera berformat analog, misalnya terlihat dari pemantauan hasil layar monitor.
Adapun kehalusan gambarnya mencapai 500 garis mendatar.
b. Handy Camera Digital 8
Pada dasarnya jenis kamera ini sama dengan kamera berformat digital lainnya kecuali kekhasannya seperti video-8 juga yang kasetnya berukuran 8mm. Jenis ini hanya diproduksi Sony.

c. Handy Camera DVD
Kamera berformat digital model baru adalah DVD. Kemampuan utama DVD adalah dalam pengolahan hasil dimana semua kamera melakukan perubahan sinyal magnetik, disini dilakukan metode pembakaran.
Bentuknya berbeda sedikit dari yang lain karena badan kamera memberi tempat pada disc pembakaran.

B. Persiapan Shoting
Pengguna handy camera umumnya tidak terlalu pusing dengan persiapan-persiapan seperti yang akan dijelaskan di bawah ini. Namun agar ada pengetahuan umum tentang hal itu, setidaknya cara mempersiapkan peralatan shoting harus diketahui.
Agar dapat menggunakan handy camera dengan baik, selayaknya Anda melakukan persiapan yang matang menyangkut:
Pemeriksaan kamera
Mengisi batere
Mempersiapkan lighting
Menyediakan kabel yang diperlukan
menyediakan bahan baku
Mempersiapkan kelengkapan lain termasuk tripod.
1. Pemeriksaan Kamera
Sebelum digunakan periksalah handy camera yang akan dipakai. Cara yang lazim adalah dengan menghidupkannya dan melakukan simulasi shoting. Lalu diplayback untuk mendengar suara dan melihat gambarnya.
2. Mengisi Batere
Sebenarnya mana yang lebih dulu memeriksa kamera atau mengisi batere tak jelas karena lamera hanya dapat dihidupkan dengan batere terisi.
Karena itu biasakan mengisi batere setelah selesai melakukan shoting.
3. Mempersiapkan Lighting
biasanya pengguna handy camera jarang merasa perlu menggunakanperalatan lighting untuk menambah mutu gambarnya karena dengan penerangan yang minim pun sudah didapat gambar yang memadai.
Lighting handy camera biasanya ditaruh di atas lensa. Namun bila cahaya kurang cukup dapat menggunakan lampu halogen dan mini-kit lighting.
4. Menyediakan Kabel
Kabel merupakan urat-darahnya produksi media, namun dalam skala kecil seperti produksi menggunakan handy camera, kabel yang digunakan haruslah yang sesuai.
Penggunaan kabel sebenarnya bukan hanya untuk lighting tapi untuk menyambung sumber daya dengan yang memerlukannya, misalnya untuk preview.
Kabel-kabel untuk mikropon termasuk yang harus disediakan menurut keperluannya.

5. Menyediakan Bahan Baku
Bahan baku yang diperlukan untuk melakukan sebuah shoting adalah bahan baku berupa pita kaset, seperti sudah dijelaskan dalam bahasan awal.

6. Menyediakan Kelengkapan Lain termasuk Tripod
Yang terakhir dari semuanya adalah menyediakan kelengkapan penunjang shoting yang standar seperti membawa charger, filter-filter dan yang berhubungan dengan tata cahaya, sound-boom jika perlu, kabel cadangan, toolkit, plakban dan yang terpenting adalah tripod.

C. Pelaksanaan Shoting
Pemakaian handy camera dalam pelaksanaan shoting sebenarnya bertujuan untuk memudahkan pengguna ketika shoting.
Agar lebih berhasil mendapat gambar yang bagus perlu diperhatikan hal-hal berikut:
Hidupkan kamera.
Pilih manual atau otomatis.
Tentukan menu.
Lihat monitor.
Tekan tombol"on" untuk mendapatkan hasil seperti terlihat di monitor.
Tekan tombol "off" untuk menghentikan pemotretan.
Playback untuk mengetahui hasil.
Jika No Good (NG) ditutup dengan memotret pada pita yang tidak perlu disimpan itu.